Atmosfer yang ada di sekolah seperti bulan Ramadhan, buka puasa sunah kali ini berbeda dari biasanya. Karena buka bersama (bukber) puasa sunah dilakukan Kamis (15-12-2022) di SMPIT Insantama Serang. Agenda kegiatan ini diikuti oleh siswa-siswi kelas 7, 8, dan 9. Buka puasa sunah bersama ini digawangi oleh “Eternal Seis” sebutan lain dari angkatan 6. Namun kali ini semua siswa melaksanakan puasa Sunah, sebagai bagian dari sunah Rasulullah Saw berpuasa Senin-Kamis.
Kegiatan bukber ini pun tidak hanya sekedar membatalkan puasa tapi ada tausiyah dari ustadz Maslahudin, guru SMPIT Insantama Serang. Dalam tausiyahnya ustadz Maslahudin menceritakan mengenai sejarah Rasulullah Saw dalam Perang Badar. “Ada sebuah perang dimana para sahabat Rasulullah Saw itu ketika berperang melawan kaum kafir Quraisy, sedang berpuasa yang kemudian dikenal dengan nama Perang Badar.” Tuturnya dalam tausiyah buka bersama.
Sementara itu, setelah tausiyah para siswa melaksanakan tilawah sebelum menjelang buka puasa yang dipimpin oleh Muhammad Fakhri siswa kelas 9. Selang waktu belasan menit, suara adzan merdu yang dikumandangkan oleh siswa kelas 9 Abdul Ghoni pun menggema di langit Insantama Serang. Seluruh siswa menikmati spesial momen yang pertama kali; Buka puasa Sunah bersama (selain di bulan suci Ramadhan).
Setelah shalat maghrib, dilanjutkan kultum oleh ananda Niko siswa kelas 9, menyampaikan tentang salah satu keutamaan puasa sunah. “Puasa itu tidak hanya yang wajib tapi ada juga yang sunah, dimana puasa sunah ini dapat melengkapi ibadah puasa kita yang wajib.” Ujarnya.
Banyak sekali pembelajaran yang di dapatkan dari kegiatan kali ini, terutama bagi kelas 9; mulai dari PjBL (Project Based Learning) sampai PBL (Problem Based Learning), karena siswa di haruskan membuat segala sesuatunya secara mandiri tanpa campur tangan langsung oleh guru, mengkonsep kegiatan, membuat games, mendekorasi panggunaan, membuat rincian anggaran hingga mencari solusi permasalahan keuangan yang tidak terprediksi karena suatu kesalahan.
“Kegiatan seperti ini akan menjadi pengalaman dan pembelajaran bermakna yang didapatkan siswa. Tentu semua ini akan menjadi modal awal dalam bermasyarakat nantinya, insyaa Allah.” Pungkasnya.
Menurut Kayla siswi kelas 9 selaku ketua pelaksana bahwa pembelajaran yang didapatkan dari kegiatan ini banyak sekali. Mulai dari belajar untuk mengatur waktu dan persiapan apa saja yang dibutuhkan, memanage data keuangan, konfirmasi ke setiap wali kelas dan orang tua mengenai kepesertaan, serta acaranya harus dipersiapkan lebih matang jauh-jauh hari, termasuk juga keputusan bersama agar tidak ada salah komunikasi. Yang tidak boleh terlewat itu konfirmasi dan revisi dari dewan guru. “Selain itu kegiatan ini dapat juga melatih kita untuk belajar mandiri dan tidak selalu tergantung dengan guru, dapat juga melatih pikiran lebih teliti dan kritis serta lebih penting lagi kerjasama antar kelas 9.” Ujarnya dengan semangat.
Selain itu harapannya kegiatan ini dapat menjadi pemantik semangat siswa agar terbiasa melaksanakan puasa sunah setiap pekan.[]
