Keseruan anak-anak kelas 2 SDIT Insantama Serang, tampak pada ekspresi farming yang dilaksanakan Rabu (23-11-2022), bertempat di SDIT Insantama Serang. Anak-anak sangat antusias dan bersemangat dalam praktik menanam bawang merah, karena kegiatan farming bercocok tanam ini digemari .
Tujuan Farming ini menurut PJ Farming ustadz Hanapi, M.Ag, pertama, mengajarkan anak-anak bagaimana cara menanam bawang merah menggunakan media tanam polybag. Kedua, mengetahui proses tumbuh tanaman bawang merah mulai dari bibit sampai dengan bertunas sehingga menghasilkan umbi lapis. Ketiga, mengajarkan pada anak-anak cara memanfaatkan waktu luang melalui kegiatan positif, salah satunya menanam bawang merah di polybag. Keempat, memberikan ilmu kepada siswa bagaimana cara merawat tanaman agar bisa menghasilkan umbi lapis yang banyak.
Sementara itu, celetukan anak-anak menanyakan cara menanam bawang merah pada gurunya. “Kenapa bawang merahnya harus dipotong menjadi dua.” Alif siswa kelas 2 mengungkapkan dengan polos disaat praktik. Langsung dijawab oleh ustadz Hanapi, “Supaya tumbuh tunas lebih cepat sehingga tanaman bawang merah bisa berkembang dengan cepat.” ujar guru kelas 4 ini.
Sedangkan siswi kelas 2, Sarah menanyakan proses mulai menanam hingga berbuah. “Pak… tanaman bawang merah mulai dari menanam sampai tumbuh berbuah berapa hari.” urainya dengan antusias. Ustadz Hanapi pun menjelaskan “Mulai dari menanam sampai panen, tumbuh umbi lapis kurang lebih 2 bulan.” Ungkapnya pada anak-anak disaat praktik menanam bawang merah.
Meski demikian, ustadz Hanapi memberikan motivasi dan semangat bercocok tanam pada anak-anak agar dapat manfaatkan waktu luang untuk kegiatan yang positif di rumah, untuk diri kita sendiri maupun orang lain, salah satunya bercocok tanam. “Anak-anak dalam bercocok tanam itu butuh yang namanya proses, baik kegagalan maupun keberhasilan, kita serahkan pada yang maha menghidupkan tanaman yaitu Allah SWT.” tuturnya.[]