Keseruan anak-anak kelas 1 SDIT Insantama Serang, dalam praktik membuat telor asin di kegiatan Ekspresi Farming, Rabu 2/11/2022, di kelas 1 Thoriq Insantama. Di saat praktik, keceriaan anak-anak senang karena tangannya belepotan, ketika dicampur abu dan garam diaduk diberi air, untuk melapisi telor bebek.
Menurut Hanapi, M.Ag selaku PJ Ekspresi Farming mengatakan tujuannya farming ini adalah pertama, membuat anak-anak mengetahui proses pembuatannya dari semula awalnya telor bebek menjadi telor asin. Kedua, agar anak-anak kreatif dalam mengolah suatu bahan telor bebek, bisa membuat telor asin sendiri di rumah, dan membuka peluang usaha ke masa depannya. Ketiga, melatih kemandirian anak-anak. Keempat, melatih kerjasama, karena anak-anak dibagi kelompok dalam praktik membuat telor asin. Kelima, melatih kesabaran, karena prosesnya minimal seminggu untuk menjadi telor asin.
Tim kelompok sudah dibagi tugas oleh PJ Farming Hanapi, untuk membantu kegiatan berjalan lancar. Masing-masing PAK (Pendamping Anggota Kelompok), antara lain, Sahrul, Aryani dan Neni Purnamasari. Tugasnya membantu mengondisikan siswa, dan menyiapkan perlengkapan serta menyediakan bahan-bahan yang digunakan untuk proses pembuatan telor asin.
Di saat praktik sedang berlangsung, ada pertanyaan yang menggelitik dari salah seorang siswa kelas 1, Saga menanyakan dengan polos kepada gurunya, “Kenapa telor asin itu, rasanya asin.” katanya. Lalu langsung dijawab Hanapi, “Karena dalam proses pembuatan, bahannya menggunakan garam sehingga telor bebeknya menjadi asin.” ujar guru lulusan S2 UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
Terkait dalam proses pembelajaran praktik membuat telor asin, Hanapi menyampaikan bahan-bahan cara membuat telor asin dan proses pembuatannya. Diantaranya, telor bebek, abu, garam, dan air. Sebagai media bahan-bahannya yang harus disiapkan untuk praktik pengerjaannya.
Lebih lanjut Hanapi menambahkan, cara proses pembuatannya antara lain, pertama, telor bebek dicuci terlebih dulu sampai bersih dari kotoran. Kedua, dicampur abu dan garam diaduk, dan diberi air, setelah merata adukannya, lalu melapisi telor bebek dengan abu yang sudah dikasih garam. Ketiga, setelah itu telor disimpan dalam wadah selama kurang lebih seminggu. Keempat, kemudian telor dibersihkan dari abu dengan dicuci sampai bersih. Kelima, setelah bersih, telor di masak sampai matang. Terakhir Keenam, setelah matang, telornya dibagikan ke anak-anak kelas 1 beserta guru-gurunya.[]