Jum’at pagi (17/2/23) menjadi waktu yang dinanti-nanti oleh siswa kelas 6 SDIT Insantama Serang. Hampir setiap menit mereka selalu bertanya kepada bapak/ibu gurunya, “Kapan berangkat pak? Kapan berangkat bu?”. Dengan sabarnya bapak/ibu guru menjawab pertanyaan siswa/siswi kelas 6. “Nanti setelah Qiraati, ya!” ujar Ibu Nur Hasanah, guru kelas 6.
Ada apakah gerangan di hari Jum’at? Ya, mereka sudah menanti-nanti agenda yang direncanakan jauh-jauh hari oleh bapak/ibu guru kelas 6. Agenda tersebut adalah: Safari Jum’at.
Hari itu mereka akan melakukan perjalanan yang penuh dengan pembelajaran. Dimulai dengan Kahfi Time on the Road. Siswa bersama guru pendamping membaca surat Al-Kahfi selama perjalanan menuju lokasi utama.
Saat tiba di lokasi tujuan, yakni Masjid Raya Al-Bantani, yang terletak di Kawasan Pusat Pemerintahan Propinsi Banten (KP3B), mereka melaksanakan Mentoring on the Spot. Kegiatan pembekalan nafsiyah siswa kali ini bertemakan Sistem Pergaulan dalam Islam. Mereka duduk bersama kelompoknya masing-masing, untuk sama-sama mendengarkan pembekalan dari guru pendampingnya. Bu Siti Hadijah menyampaikan, “Budaya Valentine merupakan budaya Barat untuk menghancurkan generasi muda Muslim. Maka dari itu, kita harus berupaya menghindari dan tidak ikut-ikutan”.
Beberapa menit sebelum Sholat Jum’at, mentoring dihentikan. Siswa bersama guru pendamping kemudian bersama-sama mengambil air wudhu. Siswa Ikhwan melaksanakan sholat Jum’at bersama jamaah yang lainnya, sedangkan akhwat melaksanakan sholat Dzuhur berjamaah di aula masjid.
Selesai sholat, siswa membagi-bagikan nasi box kepada para jamaah. Dengan penuh semangat, mereka mengelilingi masjid dan berlomba-lomba untuk memberikan nasi box kepada orang-orang di sekitar masjid. “Terima kasih ya, Nak.” Begitu kata salah seorang jamaah yang menerimanya.
Selesainya agenda Safari Jum’at, siswa kelas 6 kembali pulang ke sekolah. Selama perjalanan, guru pendamping memberikan nasihat tentang perjalanan hari ini. Mulai dari membaca surat Al-Kahfi, yang belum selesai dibaca tuntas namun rombongan sudah sampai di lokasi, memiliki makna bahwa hidup itu singkat dan sebentar. Kita perlu mempersiapkan segalanya dengan memperbanyak amalan ibadah. Mentoring on the Spot, memiliki makna bahwa saat kita sudah sampai diakhir perjalanan kita, kelak kita akan menuju akhirat yang kekal dan abadi di dalamnya.
Sungguh perjalanan yang luar biasa. Perjalanan yang penuh pembelajaran, menguatkan tekad, memantapkan niat siswa.[]