Insantama Serang

logo_ppdb2023SIT INSANTAMA
Daftar Sekarang
27
Oct
’22

Workshop Implementasi 5i dan Penanganan Siswa SDIT – SMPIT Insantama Serang

Ditulis oleh Nasuhi

Kunjungan 3 narasumber dari SIT Insantama Bogor ke Insantama Serang dalam agenda Workshop Implementasi 5i (internalisasi, adisi, substitusi, fiksasi dan koreksi) dan penanganan siswa. Acara ini dihadiri 3 pemateri dari pusat (Insantama Bogor), yakni ustadz Eko Agung Cahyono, S.Hut (Dir. Cabang SIT Pusat), ustadz Fadjar Adi Nugroho, M.Pd (Kep. SDIT Insantama Bogor) dan ustadz Imam Bukhoiri (Deputi. Dir. Pelaksana Insantama Bogor). Kegiatan dilaksanakan Sabtu 22/10/22 di lantai 2 gedung SMPIT Insantama Serang.

Tujuannya Workshop ini untuk peningkatan mutu kompetensi guru, meng- implementasikan 5i merujuk pada personal dan cara menangani mendidik siswa dengan menanam investasi kebaikan. Agenda Workshop ini dihadiri Yayasan Mitra Insantama Serang, manajemen SDIT dan SMPIT, serta seluruh staf & guru SIT Insantama Serang.

Ustadz Fadjar Adi Nugroho selaku Pemateri pertama di Workshop, menyampaikan bahwa setiap guru harus membuat pola perencanaan pembelajaran, untuk memudahkan pelaksanaannya didalam administrasi guru. “Membuat pola perencanaan seperti Kaldik, Prota, prosem, silabus dan RPP sebagai administrasi untuk menyiapkan di dalam pembelajaran.” tuturnya.

Menurutnya merampingkan kurikulum itu wajib, untuk koreksi materi pelajaran yang sesuai pola pengajaran 5i.

Lebih lanjut ustadz Fajar mengatakan, dari dinas ada kalender Provinsi dan Kota. “Untuk menghitung hari efektif belajar, disesuaikan dengan Kaldik nasional, Kaldik dinas, Kaldik Yayasan, Kaldik sekolah dan Kaldik kelas.” ujar kepala SDIT Insantama Bogor.

Sedangkan pandangan ustadz Imam Bukhoiri mengatakan, kurikulum merdeka dari pemerintah tetap dilaksanakan dan menambahkan kerangka dasar 5i merujuk pada personal. “Seperti implementasikan internalisasi, koreksi, substitusi, adisi dan fiksasi.” katanya.

Sementara itu, terkait penanganan siswa, ustadz Eko Agung Cahyono mengatakan, mendidik sama dengan menanam investasi yakni menanam kebaikan. “Modal mendidik anak itu ada 3 hal, cinta, takwa dan ilmu.” tuturnya.

Menurutnya cara penanganan siswa dengan cinta, oleh karena itu cintailah yang membuat sesuatu menjadi berbeda, karena mendidik tidak terlepas dari Allah Swt, sebab taqlkwa selalu terikat perintah Allah.

Ustadz Agung lebih lanjut menambahkan bahwa tahap mendidik anak itu berliku. Pertama, mengikat anak-anak kita dengan kebaikan dan keridhaan Allah. Kedua, memberikan perhatian, memperingatkan yang dilarang oleh Allah dan Rasulullah. Ketiga, menghargai, setiap kebaikan anak harus dihargai. Keempat, mendisiplinkan, memberikan disiplin pada anak, tidak semua anak bermasalah karena melanggar. Kelima, memberikan pemahaman pada anak tidak sama memberikan sanksi dalam kacamata pendidikan. “Dalam membangun kedekatan pada anak, tidak mungkin memberikan perhatiannya kalo tidak ada cinta.” kata kepala SDIT Insantama Bogor.

Sebagai penutup mewakili dari Yayasan Mitra Insantama Serang, ustadz Asparin Fajri, SE. Selaku Direktur Pelaksana SIT Insantama Serang, memberikan wejangan motivasi semangat untuk para guru dan staf yang hadir dalam agenda Workshop, menyampaikan beberapa hal wejangan diantaranya pertama, manusia berubah karena mindset nya, cara pandangnya. Kedua, bahwa Insantama bagian dari keluarga besar, satu kesatuan harus siap meningkatkan kualitas diri. Ketiga, terkait dengan PPDB, sebagai pintu utama masuk dalam jaringan yang paling utama sebagai input bagi sekolah. Dan keempat, Workshop ini baru starting, baru implementasikan 5i dan penanganan siswa harus disertai dengan semangat dalam menjalaninya.

“Salah satu adab kepada guru adalah mengingatnya dan mendoakannya. insyaa Allah ini menjadi wasilah kita agar materi-materi yang diberikan melekat pada diri kita.” tuturnya.[]

Populer