Insantama Serang

logo_ppdb2023SIT INSANTAMA
Daftar Sekarang
428683026_2234840823521406_1883170532445853983_n
05
Apr
’24

Supervisi Cabang Insantama Serang, Sebagai Observasi Peningkatan Performa KBM

Ditulis oleh Nasuhi
SDIT Insantama Serang kedatangan Tim Supervisi dari Insantama pusat Bogor, Kamis (22/2/2024). Agenda supervisi dari pusat ke cabang Insantama Serang dilaksanakan selama 2 hari (Kamis-Jumat). Kegiatan supervisi ini diadakan untuk evaluasi ke arah perbaikan dan peningkatan mutu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah. Hasil supervisi dan observasi digelar rapat bersama Insantama Bogor (Pusat), Sabtu (24/2/2024) di SDIT Insantama Serang.
Agenda rapat ini dihadiri Yayasan Mitra Insantama Serang, ustadz M. Asfarin Fajri,SE., selaku Direktur Pelaksana SIT Insantama Serang, ustadz Ayi Herdiansyah, dan Kepala Sekolah SDIT Insantama Serang, Bapak Budi Hendrawan, S.Sos, S.Pd., serta seluruh dewan guru SDIT Insantama Serang. Dari SIT Insantama Bogor Pusat, sekaligus sebagai Tim Supervisor, ustadz Eko Agung Cahyono,S.Hut, selaku Direktur Cabang SIT Insantama Bogor (Pusat), ustadz Fajar Adi Nugroho, M.Pd., sebagai Kepsek SDIT Insantama Bogor, dan ustadz Ari Susanto, M.Pd., selaku Wakasek bidang kesiswaan SDIT Insantama Bogor.
Dalam rapat bersama pusat Insantama Bogor, ustadz Asfarin menyampaikan bahwa monitoring observasi yang dilakukan selama 2 hari oleh tim Insantama Bogor ini, bukan sebagai penghakiman, tapi akan dilihat kelebihan atau kekurangannya untuk evaluasi lebih baik lagi, dan dilihat untuk referensi di bidang pendidikan. “Proses itu harus detil, kalo tidak detil tidak akan memperoleh hasil yang bagus.” tegasnya.
Lebih lanjut, ustadz Asfarin menambahkan bahwa sama seperti proses pendidikan yang kita lakukan, sehingga proses tersebut menjadi sempurna. Mudah-mudahan selama 2 hari itu sudah sangat detil melihat proses pendidikan di Insantama Serang. Karena mengingatkan kembali, tugas kita tidak lain, bagaimana kita harus mencapai 2 hal. Pertama, ikhtiar maisyah, bagian yang tidak lepas dari profesionalisme. Kedua, dorongan dakwah, karena dakwah itu solusi. “5 tahun kedepan, Insantama Serang jauh lebih baik, jadi perlu kebersamaan, kerjasama, dan kesabaran. Jalankanlah komitmen ini dengan sabar.” tuturnya.
Sementara itu, ustadz Ayi Herdiansyah menegaskan supervisi ini bagian dari proses kebaikan kita. Karena kita butuh dari Tim Insantama Bogor untuk menilai dan observasi ke cabang Insantama Serang. “Kita sudah punya suri tauladan kita dari Insantama Bogor, ini terbukti bukan kaleng-kaleng. Tidak ada salahnya kalo kita bisa menyalip pusat di Insantama Bogor, jadi kita harus memperbaiki diri.” pungkasnya.
Tim Supervisor dari Insantama Bogor (Pusat), ustadz Eko Agung Cahyono, mengatakan dengan tegas, supervisi ini untuk mengobservasi performa sekolah, pelaksanaan KBM lancar berkualitas, penerapan pembinaan kesiswaan, dan manajemen sekolah. Sasaran supervisi ini karena cabang Insantama Serang sudah memenuhi dengan kriteria, sebagai rasio guru yang sudah magang di Insantama Bogor Pusat sebanyak 57,14%. Dan sudah menerapkan 5i, talqian fikriyan dan quantum teaching.
Lebih lanjut ustadz Agung menjelaskan sekarang ini, Insantama Bogor sudah memiliki 22 cabang Insantama yang tersebar di seluruh Indonesia. Dan Insantama Serang adalah cabang pertama yang berdiri pada tahun 2006.
Menurut ustadz Agung, tujuan supervisi ini adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar pada khususnya. Supervisi Insantama Pusat terhadap Insantama cabang merupakan bimbingan pengelolaan program sekolah yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar, pembinaan kesiswaan, layanan organisasi dan penerapan sistem manajemen informasi yang dilakukan oleh Tim Insantama Pusat kepada sekolah cabangnya. “Supervisi cabang juga merupakan tindakan informasi terhadap self assessment yang dilakukan atas cabang pada hasil capaian indikator kinerja.” ujarnya.
Salah satu Tim Supervisor bidang kurikulum Pusat Insantama Bogor, ustadz Fajar Adi Nugroho, M.Pd., mendeskripsikan catatan penting supervisi cabang Serang dikelas, yakni pemahaman yang lebih utuh tentang kurikulum Insantama, terutama menyangkut Talqiyan Fikriyan. Karena kegunaan belajar ilmu ini, menggunakan seluruh indera, pembelajaran konkret ke abstrak atau perlunya alat peraga, ilmu harus dipastikan benar dengan pendekatan 5i (internalisasi, adisi, substitusi, fiksasi dan koreksi).
Selain itu, ustadz Fajar menekankan kita sebagai guru harus tegas memberi punishment, bagi siswa yang melanggar atau tidak melakukan yang diperintahkan oleh guru. Beberapa anak yang tidak menuruti peraturan guru belum mendapatkan treatment yang standar. Sehingga suasana kelas agak kurang kondusif. Dan guru harus mengatur waktu dalam ketepatan memulai dan mengakhiri pembelajaran dikelas. “Yang kita inginkan harus memahami guru teaching, bawa dunia kita mengajar ke dunia anak bermain dan bawalah dunia siswa ke dunia guru dan antarkan dunia guru ke dunia siswa.” ungkapnya.
Meski demikian, Tim Supervisor bagian kesiswaan, ustadz Ari Susanto, M.Pd., menjelaskan dan mengkritisi aturan kelas harus terus disampaikan kepada anak-anak, agar lebih memahami. Masalah yang dialami siswa di sekolah adalah bagian dari proses pembelajaran penanganan memilih prinsip cepat, komprehensif, terukur dan berkelanjutan. Aturan tentang berpakaian ditentukan sebagai pelaksanaan budaya sekolah. Disampaikan secara tertulis, disosialisasikan pada berbagai forum orang tua, dijelaskan dan diterapkan kepada seluruh warga sekolah.
Menurut ustadz Ari Susanto, pelayanan yang menyenangkan, siswa mengetahui apa yang akan mereka pelajari. Siswa mengetahui apa indikasi keberhasilan, siswa mengetahui manfaat menguasai pembelajaran. Media informasi yang mudah akses bermanfaat untuk memudahkan penanaman nilai-nilai sekolah. Memudahkan penanganan disekolah dan mewujudkan tujuan pendidikan. “Pembiasaan dan budaya sekolah setiap warga sekolah dipandu oleh guru, aktif mengingatkan dan mematuhi aturan.” imbuhnya.

Populer