“Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu-bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah -sebagai qurban- di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi)
Tahun ini Idul Adha 1444 H, Insantama Serang berqurban 2 ekor sapi dan 3 ekor kambing. Penyembelihan hewan qurban pada hari tasyrik, Sabtu (1/7/2023), dihalaman gedung SMPIT Insantama Serang. Pelaksanaan penyembelihan hewan qurban ini dihadiri ketua Yayasan Mitra Insantama ustadz Endang Rusnandar, Direktur Pelaksana SIT Insantama Serang ustadz Muhammad Asfarin Fadjri, dan dewan guru beserta staf SIT Insantama Serang.
Penyembelihan hewan qurban ini sebagai qurban untuk pendidikan. Menurut ustadz M.Asfarin Fadjri,SE mengatakan qurban untuk pendidikan maknanya adalah mengenalkan siswa-siswi SIT Insantama tentang ibadah qurban, mulai dari mengenal hewan-hewan yang boleh untuk di qurbankan hingga proses pemotongan, pencacahan dan pembagian daging qurban kepada yang berhak.
Lebih lanjut ustadz Asfarin menyampaikan harapannya untuk tahun ini qurban disekolah lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, dan dapat merekatkan silah ukhuwah diantara yayasan, guru dan karyawan hingga dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar sekolah nilai positifnya.
“Hakikatnya qurban itu sesungguhnya bukan hanya pada proses penyembelihan hewan qurban, dan itu lebih kepada simbolik ibadah pendekatan diri kepada Allah SWT. Sesungguhnya kita perlu pengorbanan, mengorbankan ego dan nafsu untuk diganti dengan ketaatan penuh kepada Allah SWT dalam meniti jalan syariat Islam dengan sempurna.” tuturnya.
Sementara itu, salah satu guru SDIT Insantama Serang, mengatakan bahwa Idul adha mempunyai makna filosofis yakni kepada semangat berqurban. Secara vertikal atau hablumminalloh, semangat ini sebagai wujud ketaatan dan ketaqwaan kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. “Bagi umat Islam, makna ketaqwaan, patuh dan pasrah kepada Allah merupakan pondasi dan inti dari keseluruhan ajaran agama Islam.” ujarnya.
Esensi dari berqurban adalah mengorbankan apa saja yang kita cintai demi meraih cinta Allah SWT. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala menganugerahkan keshalihan Nabi Ibrahim ‘Alayhissalam dan keikhlasan Nabi Ismail ‘Alayhissalam kepada Generasi Para Juara dan Calon Pemimpin (siswa dan siswi Insantama). Aamiin.[]
